/* Footer ----------------------------------------------- */ #footer-wrap1 { clear:both; margin:0 0 10px; padding:15px 0 0; } #footer-wrap2 { background:#335577 url("http://www2.blogblog.com/rounders3/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; color:#ffffff; } #footer { background:url("http://www.blogblog.com/rounders3/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:8px 15px; } #footer hr {display:none;} #footer p {margin:0;} #footer a {color:#ffffff;} #footer .widget-content { margin:0; } /** Page structure tweaks for layout editor wireframe */ body#layout #main-wrap1, body#layout #sidebar-wrap, body#layout #header-wrapper { margin-top: 0; } body#layout #header, body#layout #header-wrapper, body#layout #outer-wrapper { margin-left:0, margin-right: 0; padding: 0; } body#layout #outer-wrapper { width: 730px; } body#layout #footer-wrap1 { padding-top: 0; } -->

Jumat, 03 Oktober 2008

Yan Nurindra: Hipnotisme

Sejarah Hipnotisme

Fenomena hipnotisme sudah ada bersama dengan kebudayaan manusia itu sendiri. Praktek hipnotis dengan berbagai istilah dan sebutan telah ada sejak ribuan tahun silam, tumbuh bersama kebudayaan kuno di berbagai belahan bumi dan dalam berbagai bentuk ekspresi, pada umumnya berupa ritual penyembuhan dan upacara keagamaan.

Hipnotis moderen yang dikenal pada hari ini, juga merupakan bagian dari perjalanan panjang dalam upaya mengangkat suatu fenomena kuno menjadi suatu ilmu pengetahuan yang hari ini dapat dipelajari dengan cara yang lebih mudah dan ilmiah.

Kalangan hipnotis sepakat bahwa perjalanan hipnotis moderen diawali dari berbagai pengamatan, evaluasi, dan adaptasi yang dilakukan oleh Franz Anton Mesmer, dan berlanjut kepada berbagai eksperimen yang melibatkan puluhan nama ilmuwan, masing-masing memunculkan teori tersendiri. Berikut ini beberapa tonggak waktu dan tokoh-tokoh yang dianggap berperan penting dalam perjalanan hipnotis modern.

Proses Masuknya Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar
Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.

Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.

Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.

Pada acara hipnotis panggung (entertainment hypnosis), acapkali mempertunjukkan fenomena yang dianggap tidak masuk akal alias irasional. Sehingga bahkan tidak sedikit pihak yang menduga bahwa acara Stage Hypnosis hanyalah sekedar rekayasa untuk kebutuhan hiburan belaka.

Untuk memahami hal ini, mungkin sebaiknya kita mencoba untuk mencari tahu, apakah mekanisme yang terjadi di balik setiap tindakan manusia ? Hal ini mungkin dapat menjelaskan dengan baik berbagai kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sebetulnya sangat mirip dengan pertunjukkan hipnotis, yaitu bagaimana seseorang dapat melakukan tindakan yang "tidak masuk akal".

Manusia bertindak dengan dilandasi pikiran, dan salah satu model psikologi menjelaskan bahwa pikiran terdiri dari bagian utama, yaitu : Pikiran Sadar (Conscious Mind) dan Pikiran Bawah Sadar (Sub-Conscious Mind).

Pikiran Sadar merupakan bagian dari pikiran kita yang bertugas untuk melakukan analisa dan pertimbangan-pertimbangan rasional, seringkali disetarakan dengan bagian kiri dari otak kita (Left Brain).

Pikiran Bawah Sadar berisikan database yang mencerminkan diri kita, dimana database ini merupakan akumulasi dari berbagai pemahaman, penalaran, pengalaman, bahkan penularan (induksi dari pihak lain) sejak mulai kita lahir sampai dengan hari ini.

Pikiran Bawah Sadar seringkali disetarakan dengan bagian kanan dari otak kita (Right Brain), oleh karena itu Pikiran Bawah Sadar merupakan wilayah yang didominasi oleh rasa dan emosi.
Yang paling menarik, Pikiran Bawah Sadar cenderung bersifat "netral" terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal "baik" dan "buruk", "salah" atau "benar". Suatu data yang telah "berhasil" memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori permanen, maka dianggap sebagai "kebenaran", walaupun mungkin sebenarnya data tersebut relatif "salah" berdasarkan kaidah umum.

Contoh klasik, pada saat kita kecil, ketika orang tua kita mengatakan "... awas jangan main jauh-jauh, nanti kamu diculik hantu ....", maka Pikiran Bawah Sadar seorang anak tentu tidak memahami apakah pernyataan tersebut "benar" atau "salah", yang lebih dipahami adalah bahwa kata-kata orang tua pasti "benar" adanya, maka sejak saat itu di Pikiran Bawah Sadar terdapat data, bahwa hantu itu ada !

Yang paling menarik, Pikiran Bawah Sadar cenderung bersifat "netral" terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal "baik" dan "buruk", "salah" atau "benar". Suatu data yang telah "berhasil" memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori permanen, maka dianggap sebagai "kebenaran", walaupun mungkin sebenarnya data tersebut relatif "salah" berdasarkan kaidah umum.

Contoh klasik, pada saat kita kecil, ketika orang tua kita mengatakan "... awas jangan main jauh-jauh, nanti kamu diculik hantu ....", maka Pikiran Bawah Sadar seorang anak tentu tidak memahami apakah pernyataan tersebut "benar" atau "salah", yang lebih dipahami adalah bahwa kata-kata orang tua pasti "benar" adanya, maka sejak saat itu di Pikiran Bawah Sadar terdapat data, bahwa hantu itu ada !

Hal lain yang menarik, bahwa ternyata porsi Pikiran Bawah Sadar ternyata sangat dominan dalam menentukan tindakan seseorang, Sebuah buku yang berjudul "Peace of Mind" dari Sandy Mc Gregor menyatakan bahwa kontribusi Pikiran Sadar hanyalah 12%, sedangkan kontribusi Pikiran Bawah Sadar adalah 88%.

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa pikiran rasional saja tidaklah "cukup" untuk mewujudkan suatu tindakan ! Karena rasional adalah tugas dari Pikiran Sadar yang hanya berkonstribusi sebanyak 12% terhadap mekanisme suatu tindakan.

Oleh karena itu, walaupun mungkin anda belum pernah melihat hantu, atau secara rasional seharusnya hantu tidak perlu dianggap ada, tetapi saya yakin ketika anda melewati kamar mayat RSCM di tengah malam pasti anda akan takut ! Artinya, rasio anda tidak cukup mampu untuk membuat anda "berani", karena Pikiran Bawah Sadar anda "terlanjur" mempercayai bahwa fenomena hantu adalah benar adanya !

Dengan komposisi kontribusi Pikiran Sadar 12% vs Pikiran Bawah Sadar 88%, maka kita dapat dikatakan nyaris merupakan "mahluk bawah sadar" !

Dari uraian di atas mungkin banyak hal yang sebenarnya tidak kita inginkan, tetapi "terlanjur" masuk ke pikiran bawah sadar karena banyaknya induksi dalam kehidupan ini.

Setiap orang secara alamiah pasti memiliki keinginan untuk selalu bergerak maju, tetapi di sisi lain seringkali yang terjadi justru mereka "berbelok" atau "ditarik" ke arah yang sebaliknya oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjadi kekuatan yang mendukung keinginan kita, atau sebaliknya dapat menjadi musuh kita yang paling kuat !

Dari berbagai hal yang telah dipaparkan, mungkin timbul suatu pertanyaan, dapatkah kita "membuang" hal-hal yang tidak memberdayakan yang sudah "terlanjur" berada di pikiran bawah sadar kita ? Dapatkah kita memasukkan hal-hal yang lebih positif ke pikiran bawah sadar sehingga pikiran bawah sadar akan bergerak selaras dengan keinginan kita ?

Jawabannya dapat ! Hipnotis adalah salah satu cara yang efektif untuk pemrograman dan pemrograman ulang pikiran bawah sadar !

Proses Masuknya Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar
Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.

Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.

Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.

Arti Dari Kata Hypnosis

Hypnosis memiliki arti yang sangat luas, dan sangat tergantung dari konteks pembicaraan. Hypnosis berasal dari kata "Hypnos" nama dari salah satu Dewa dalam mitologi Yunani kuno, yaitu "Dewa Tidur".

Salah satu dari arti kata Hypnosis, yaitu bahwa Hypnosis adalah salah satu dari keadaan kesadaran manusia, atau "state of consciousness". Secara sederhana, terdapat 3 keadaan kesadaran manusia, yaitu : Normal State, Sleep State, dan Hypnosis State.
Hypnosis State, sering disebut dengan "Hypnos", atau keadaan hipnosa, merupakan keadaan kesadaran dimana manusia relatif lebih mudah menerima informasi atau saran yang berasal dari luar dirinya.

Sugesti

Hipnotis sangat erat kaitannya dengan Sugesti. Sebenarnya apakah yang dimaksudkan dengan Sugesti pada pengetahuan hipnotis ? Apakah sama dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari ?

Dalam pengetahuan hipnotis, Sugesti dapat diartikan secara sederhana sebagai :
"Suatu rangkaian kata-kata, atau kalimat, yang disampaikan dengan cara tertentu, dan dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti tersebut ! "

Yang dimaksudkan dengan "memberikan pengaruh" adalah bahwa Pikiran Bawah Sadar "menyetujui" Sugesti dimaksud.

Secara umum, seluruh kalimat yang disampaikan oleh Hypnotist (Induction, Deepening, Suggestion, Termination) disebut sebagai Sugesti.

Terdapat 2 macam "gaya" dalam membawakan Sugesti pada saat melakukan hipnotis, yaitu : gaya Authoritarian dan gaya Permissive. Authoritarian lebih sering digunakan oleh para Stage Hypnotist karena bernuansa dramatis dan menimbulkan efek entertainment. Permissive lebih banyak diterapkan pada proses Hypnotherapy, karena relatif dapat diterapkan kepada siapapun juga, termasuk mereka yang memiliki posisi sosial sama atau berada di atas sang Hypnotist atau Hypnotherapist.

Suatu rangkaian kata atau kalimat, agar benar-benar menghasilkan efek sugesti, maka sebaiknya menerapkan beberapa "aturan" sebagai berikut ini :
· Client Language Preference
Pergunakan kata dan kalimat yang dipahami oleh Subyek, dalam hal ini adalah "bahasa ibu" dari Subyek, serta kosa kata & istilah yang dipahami oleh Subyek.

· Pacing - Leading
Secara sederhana dalam kaidah hipnotis, Pacing berarti "fakta" dan Leading berarti "saran". Kalimat-kalimat hipnotis adalah kalimat saran yang diselipkan diantara kalimat fakta.
· Repetition
Lakukan pengulangan-pengulangan di kata dan kalimat penting, karena pengulangan akan lebih efektif dalam "menembus" pikiran bawah sadar.
Selanjutnya cara membawakan sugesti ini juga sangat berpengaruh terhadap efektifitas sugesti, yang dimaksud cara adalah penggunaan intonasi, jeda, dsb.

Secara umum tidak ada kaidah "salah" atau "benar" dalam membawakan suatu sugesti, akan tetapi yang lebih penting adalah sugesti tersebut dapat dibawakan secara alamiah, sesuai dengan gaya dasar dari Hypnotist. Meniru gaya seorang Hypnotist lain tidak dilarang, tetapi tidak disarankan jika ternyata hal ini merubah pola alamiah dari Hypnotist.

Yan Nurindra adalah pengajar hipnotis & hipnoterapi moderen dengan pengetahuan yang luas, termasuk aplikasi-aplikasi hipnotis di bidang psikoterapi, psikiatri, maupun bidang-bidang non-therapeutic.

Sejak tahun 2000 ia telah mengajarkan hipnotis & hipnoterapi secara terbatas, dan pada tahun 2003 ia mulai membuka kelas hipnotis & hipnoterapi untuk konsumsi publik dan massal (public training). Ia merupakan orang pertama di Indonesia yang menyelenggarakan pelatihan hipnotis & hipnoterapi secara terbuka kepada publik.

Ia mengajarkan hipnotis & hipnoterapi lebih dari 120 sesi per-tahun. Oleh karena itu ia dapat mengajarkan hipnotis dengan cepat dan efektif, cukup melalui pelatihan 8 jam, tetapi dengan pengertian filosofis yang melampaui berbagai kelas sejenis yang diselenggarakan dalam waktu yang jauh lebih panjang.

Yan Nurindra adalah pelopor dari pelatihan hipnotis cepat (8 Jam), yang dulu banyak ditentang oleh kalangan Hypnotist & Hypnotherapist, tetapi saat ini justru format ini mulai banyak diikuti oleh berbagai lembaga dan para pengajar Hipnotis & Hipnoterapi Indonesia maupun para pengajar di beberapa negara Asean lainnya.

Aplikasi Hipnotis

Hipnotis merupakan tools untuk melakukan pemrograman ulang Pikiran Bawah Sadar manusia, sedangkan Pikiran Bawah Sadar memiliki kontribusi sangat besar dalam perilaku dan tindakan seseorang, dan sekaligus merupakan database dari pengalaman dan ingatan manusia. Oleh karena itu Hipnotis dapat diaplikasikan ke berbagai bidang, antara lain :
· Hypnotherapy
Hypnotherapi adalah Hypnosis untuk keperluan therapy atau menghasilkan efek therapeutic. Bidang yang dapat ditangani oleh Hypnotherapy terutama adalah yang terkait dengan soal mental & psikologis, dan juga gangguan Psikosomatis atau penyakit fisik yang berakar dari gangguan psikologis.
· Anodyne Awareness
Merupakan sub-bidang dari Hypnotherapy yang khusus menangani Pain Management System. Secara sederhana Anodyne Awareness dapat dimanfaatkan untuk membantu proses melahirkan secara alami, dan secara ekstrim dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk anastesi (Hypnoanaesthesi).
· Stage Hypnosis
Stage Hypnosis adalah aplikasi hipnotis di dunia hiburan (entertainment). Bidang sudah sangat populer sejak abad ke-18. Secara teknis, Stage Hypnosis menerapkan prinsip hipnotis sederhana, akan tetapi dikemas dalam format hiburan.

· Forensic Hypnosis
Hipnotis yang diaplikasikan di bidang forensik, dan merupakan gabungan dengan pengetahuan hipnotis indirect dan teknik investigasi. Di USA bidang ini sudah diakui, bahkan mereka yang mempelajari ini akan memperoleh brevet sebagai Forensic Hypnotist.


· Metaphysical Hypnosis
Hipnotis yang dimanfaatkan untuk membangkitkan potensi supernormal manusia, sehingga jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan teknik tradisional atau konvensional.

Tahapan Lengkap Proses Hipnotis
Berikut ini adalah tahapan lengkap dari suatu proses hipnotis (Formal Hypnosis)
· Pre-Induction
Tahapan dimana berlangsung proses pengenalan antara Hypnotist dengan Subyek. Pada tahap ini pula dilakukan proses Suggestibility Test dan Hypnotic Training, untuk menentukan metode yang paling sesuai bagi Subyek.
· Induction
Tahapan dimana berlangsung proses formal untuk membawa Subyek ke kondisi Hypnos (Hypnosis State).
· Deepening
Proses untuk membawa Subyek memasuki Hypnosis State lebih dalam.


· Depth Level Test
Proses pengujian atau konfirmasi terhadap kondisi "kedalaman" Subyek.

· Suggestion
Tahapan untuk memasukkan saran-saran yang diperlukan, sesuai dengan tujuan hipnotis.
· Termination
Proses pengakhiran dan membawa Subyek kembali ke Normal State, dilakukan secara progresif (bertahap).

Hypnotic Power

Bagi mereka yang terlatih atau cukup sering melakukan hipnotis mungkin dapat merasakan bahwa kemampuan tersebut semakin tajam, seakan-akan ada faktor "X" yang tidak dapat dijelaskan, tetapi dapat dirasakan, dan faktor "X" ini berkembang sejalan dengan pengalaman melakukan hipnotis.

Ormond Mc Gill yang dikenal sebagai The Dean of American Hypnotists mengemukakan pendapatnya, bahwa terdapat Hypnotic Power yang dibangun atas 2 unsur utama, yaitu : Psychological Power dan Physiological Power .

Psychological Power adalah seni mengolah komunikasi sehingga menjadi sebuah sugesti yang dapat memberikan pengaruh kepada Subyek. Psychological Power inilah yang menjadi dasar utama bagi pengetahuan hipnotis moderen. Saat ini hampir 99% pengajaran hipnotis moderen dilandasi oleh pengetahuan sugesti untuk memicu Psychological Power.

Physiological Power

Physiological Power disebut juga sebagai "Human Energies" dan dianggap sebagai faktor utama hipnotis ketika jaman Franz Anton Mesmer. Di masa lalu banyak yang mempercayai bahwa hipnotis terjadi karena adanya kekuatan "magnetis" dan "thought projection" yang dipancarkan oleh seorang Hypnotist, sehingga melatih kemampuan hipnotis indetik dengan melatih kekuatan-kekuatan ini. Hipnotis tradisional pada prinsipnya adalah metode hipnotis yang lebih menekankan ke aspek Physiological Power.

Saat ini pada pengertian hipnotisme moderen, unsur Physiological Power tidak terlalu ditekankan, karena unsur ini secara otomatis akan "terbangkit" dan "menguat" ketika seorang Hypnotist memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan memiliki Self-Image sebagai Hypnotist yang baik.

Psychological Power

Psychological Power merupakan kekuatan yang berdampak kepada sisi psikologis dari Subyek, dan ini didapatkan melalui pengelolaan yang benar kalimat-kalimat sugesti dan cara membawakannya.

Pelatihan hipnotis moderen lebih menekankan hal ini, yaitu mempelajari struktur sugesti untuk menghasilkan Psychological Power.

Dari pengalaman penulis, maka kedua kekuatan ini harus digabungkan untuk menghasilkan "kekuatan hipnotis" yang efektif. Penguasaan teknik sugesti harus digabungkan dengan rasa percaya diri yang tinggi dan penanaman citra diri (Self Image) sebagai Hypnotist yang handal.
Stage Hypnosis Suatu Teknik Hipnotis Sederhana Bagi Pemula

Di Indonesia publik sangat mengenal pertunjukkan hipnotis panggung, atau dalam pengetahuan hipnotis disebut sebagai Stage Hypnosis atau Entertainment Hypnosis. Melalui Stage Hypnosis, hipnotis dipertunjukkan sebagai suatu "kekuatan" yang luar biasa yang dapat mengontrol seseorang, sehingga dapat melakukan hal-hal yang nyaris "tidak masuk di akal".

Stage Hypnosis telah menjadi cabang entertainment tersendiri, sejajar dengan magic atau sulap. Stage Hypnosis sangat populer sebagai media untuk memperkenalkan hipnotis, tetapi sekaligus berpotensi untuk menimbulkan kesalah-pahaman mengenai wilayah yang dapat dilakukan oleh hipnotis.

Di Indonesia format Stage Hypnosis yang ada masih sangat sederhana, dimana pertunjukkan semacam ini sudah digelar di dunia barat sekitar tahun 40an. Jika anda berkesempatan ke Las Vegas, maka akan dapat ditemui berbagai pertunjukan hipnotis yang sangat memukau dengan berbagai format yang sangat profesional.

Secara teknik, Stage Hypnosis adalah bentuk hipnotis yang paling sederhana, dan nyaris dapat dipelajari oleh siapapun juga secara cepat dan mudah. Bahkan di tangan pembimbing yang tepat, dalam waktu 1-2 jam seseorang sudah dapat melakukan Stage Hypnosis walaupun dalam format yang paling sederhana.

Stage Hypnosis memfokuskan diri pada keterampilan untuk memilih Subyek yang tepat secara cepat dan tentu saja dikemas secara menarik, sehingga tetap bernuansa entertainment.
Berdasarkan statistik dari hasil penelitian beberapa universitas, antara lain Stanford dan Harvard, diketahui bahwa dalam suatu komunitas akan terdapat komposisi tingkat sugestivitas alamiah, atau tingkat penerimaan terhadap sugesti hipnotis sebagai berikut : (angka ini dapat saja sedikit berbeda untuk setiap metode pengujian)
Kelompok
Persen

Arti

Baik
10%
Subyek mudah memasuki keadaan hipnotis.

Moderat
85%
Subyek mudah memasuki keadaan hipnotis, akan tetapi sangat tergantung dengan situasi dan kondisi, dan sangat tergantung dari ketrampilan dari Hypnotist yang membimbing.
Buruk
5%
Subyek sulit memasuki keadaan hipnotis, biasanya terkait dengan kebiasaan berpikir, latar belakang, dan profesi.

Komposisi di atas saat ini memang tidak lagi dianggap valid dan mengikat, karena keterampilan seorang Hypnotist, terutama dalam proses pre-talk sangatlah mempengaruhi komposisi ini.

Dari uraian di atas, maka Keterampilan utama dari seorang Stage Hypnotist adalah dapat melakukan seleksi secara cepat, untuk mendapatkan calon Subyek yang memiliki sugestivitas alamiah dari kategori "baik", sehingga nantinya Subyek ini akan mudah memasuki hipnotis, walaupun dengan teknik induksi yang paling sederhana sekalipun.

Pada pelatihan-pelatihan Professional Stage Hypnotism di luar negeri, yang biasanya diselenggarakan sekitar 4-7 hari, dengan biaya yang cukup mahal (di atas USD 1,500), materi pelatihan biasanya ditekankan lebih ke arah konsep lengkap entertainment dan tentu saja aspek pemasaran bagi sang Hypnotist. Pada umumnya teknik-teknik tambahan yang diberikan, misal : teknik induksi, rutin-rutin show, adalah teknik yang dapat dengan mudah diketemukan di berbagai buku hipnotis maupun ebook yang banyak tersebar di internet.

Stage Hypnotism memiliki rentang luas, mulai dari sekedar pertunjukkan amatir di tingkat keluarga dan kantor, sampai dengan Premiere Show di Trump Tower Las Vegas. Akan tetapi seluruhnya memiliki kesamaan, yaitu pemanfaatan dengan cerdas para Subyek yang memang memiliki tingkat sugestivitas alamiah yang sudah angat baik "dari sananya".
Stage Hypnotism berorientasi kepada hiburan, karena itu sugesti yang diberikan relatif sederhana dan hanya menempel di "kulit" dengan efek yang bersifat temporer. Oleh karena itu Stage Hypnotism sederhana relatif mudah dipelajari dan dipraktekkan bagi para pemula.

Bahkan secara pribadi penulis sangat menyarankan siapapun juga yang berminat untuk mempelajari hipnotis, agar mempraktekkan Stage Hypnosis, walaupun dalam bentuk yang paling sederhana, sampai benar-benar terlatih. Karena Stage Hypnosis relatif "aman", dan dapat dengan cepat memberikan pembelajaran mengenai fenomena pikiran bawah sadar manusia.
Aneka Tips Bagi Para Hypnotherapist

Yan Nurindra
Jika anda ingin menjadi Hypnotherapist yang baik, apalagi jika anda berniat untuk terjun ke bidang Hypnotherapy profesional dengan membuka layanan klinik Hypnotherapy, maka berikut ini beberapa tips yang dapat membantu perjalanan anda :

Past Life Regression
PLR merupakan suatu area yang kontroversial, karena menyangkut kepercayaan dan keyakinan.

Di sisi lain PLR sudah menjadi bidang eksperimental tersendiri di hipnotis, bahkan cukup banyak studi dan tulisan mengenai hal ini.
Ketika kita memutuskan untuk membicarakan Past Life, maka diperlukan sikap "pikiran terbuka" serta sikap apresiatif terhadap fenomena kesemestaan, yang terkadang melampaui agama dan keyakinan.

Berbicara mengenai PLR, berarti kita membicarakan bidang eksperimental yang sangat subyektif, sehingga sangat memungkinkan terjadi silang pendapat antara satu hasil eksperimen dengan hasil eksperimen lainnya.

Penulis terbiasa melakukan PLR, karena PLR merupakan salah satu "product" di sentra pemberdayaan milik penulis. Oleh karena itu dalam tulisan inipun yang akan lebih ditekankan adalah pemahaman penulis berdasarkan pengalaman melakukan PLR tersebut.
Apakah Mesmerisme Benar-Benar Ada ?

Berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, Mesmerisme bukanlah suatu isapan jempol belaka, walaupun mungkin tidak sepenuhnya benar seperti yang di-klaim oleh para penganut hipnotis aliran mesmer.

Mesmerisme adalah suatu gejala yang baru dapat dirasakan oleh mereka yang benar-benar telah mahir hipnotis dan telah mempraktekkannya kepada banyak Subyek.

Gejala Mesmerisme atau Magnetisme benar-benar ada. Hanya saja mungkin tidak begitu tepat jika Mesmerisme dikategorikan sebagai pengetahuan, karena pengetahuan memiliki sifat dapat dipelajari oleh siapa saja, dan dapat diulang, serta dievaluasi, sedangkan Mesmerisme benar-benar memiliki pola yang "tidak berpola" !

Penulis bukan penganut Mesmerisme, walaupun penulis cukup lama menggeluti hipnotis tradisional yang seringkali bersentuhan dengan Mesmerisme. Akan tetapi sekali lagi, penulis seringkali "merasakan" keberadaan faktor "non sugesti" dalam proses hipnotis.
Dalam kesempatan memberikan pelatihan di berbagai kota di Indonesia, penulis sering mencoba berbagai teknik mesmerisme di lingkungan terbatas, biasanya di kalangan panitia setempat. Sampai dengan hari ini, penulis baru menemukan 4 orang yang benar-benar memiliki "frekwensi pikiran" yang benar-benar "tune-in" dengan penulis, artinya penulis cukup melakukan "Thought Projection" saja, maka orang-orang ini dapat segera tertidur atau memasuki kondisi hipnosa yang sangat dalam (somnabulism). Ke-4 orang ini terdistribusi 1 orang di Jakarta, 1 orang di Surabaya, dan 2 orang di Denpasar.

Mungkin dari cerita di atas, sebagian anda yang mungkin memahami hipnotis atau NLP akan mengatakan bahwa itu hanya sekedar fenomena "anchor" atau "re-hypnotization" ? Bukan sama sekali ! Karena "Thought Projection" ini dapat penulis kirimkan ke orang-orang tersebut dari jarak ratusan kilometer, dan tanpa kesepakatan sebelumnya ! Artinya, ketika penulis mengirimkan sugesti melalui pikiran agar mereka tidur, maka apapun aktivitas mereka, akan segera terhenti, dan mereka langsung memasuki kondisi hipnosa. Bahkan salah satu dari mereka menunjukkan gejala yang sangat ekstrim, yaitu ketika penulis mengirimkan "Thought Projection" kepadanya, dan jika pada saat itu ia sedang berjalan, maka yang terjadi ia akan segera menghentikan langkah, menutup mata dan tertidur, kemudian berjalan mundur sambil tertidur, dan akhirnya terjatuh tetapi tetap dalam kondisi tertidur hipnosa ! Dan sekali lagi, ini dapat dilakukan dari jarak ratusan kilometer !

Wah, sangat berbahaya sekali ya ? Ya benar ! Oleh karena itu penulis kini dapat memahami, mengapa sangat sedikit sekali orang yang saling "tune-in" sehingga Mesmerisme yang sempurna tidak dapat bekerja begitu saja ! Jika "Thought Projection" dapat berlaku dengan mudah, maka tentu akan banyak bahaya yang timbul !

Manusia adalah mahluk holistik yang sangat sempurna. Ilmu pengetahuan moderen sekalipun mustahil dapat "membongkar" seluruh rahasia mengenai manusia. Oleh karena itu, anggap saja gejala mesmerisme adalah bagian dari rahasia "kesempurnaan" manusia.
Ambil manfaatnya, dan buang sampahnya !

Dapat Menarik Kemakmuran Dengan Hypnosis ?
Hampir semua praktisi hypnosis sepakat bahwa teknik hypnosis dapat dimanfaatkan untuk merubah perilaku, meningkatkan motivasi, menyembuhkan gangguan psikosomatis, bahkan meningkatkan kekebalan tubuh (sistem imun). Dimana semua hal ini lebih berorientasi terhadap internal (dalam diri sendiri).

Jika ada suatu pertanyaan, apakah Hypnosis dapat dipergunakan untuk "menarik" kemakmuran atau keberlimpahan ? Penggunaan kata "menarik" dalam hal ini adalah menunjukkan bahwa sesuatu yang kita "tarik" tersebut berasal dari luar diri kita.

Secara praktis, mungkin memotivasi diri, merubah perilaku, bahkan menaikkan kekebalan tubuh, dapat dianggap sesuatu yang relatif "mungkin" dan "mudah", karena nyaris tidak melibatkan pihak lain, benar-benar mengacu kepada diri sendiri !

Kemakmuran dan keberlimpahan diyakini sebagai suatu resultan atau pertemuan yang kompleks dari berbagai aspek kehidupan yang justru memiliki banyak parameter yang berasal dari luar diri kita ! Jadi, dapatkan Hypnosis dipergunakan untuk "menarik" kemakmuran dan keberlimpahan ?

Bagaimanakah penjelasannya ? Bagaimanakah caranya ?
Nah ini yang menarik ! Karena untuk menjelaskan hal ini dengan terpaksa kita harus keluar terlebih dahulu dari "kotak" pengetahuan Hypnosis, kita perlu bantuan dari pemahaman empiris lainnya. Kita perlu melintasi berbagai pengetahuan lain agar dapat memahaminya secara holistik !

Tidak ada komentar: